Selasa, 08 Januari 2013

Menjadi Manusia Produktif



Beruntung jadi seperti kita yang hidup di era modern seperti saat ini, ya betapa tidak kecanggihan teknologi informasi khususnya di dunia internet membawa kemajuan yang sangat pesat di seluruh aspek kehidupan. misalnya banyak kawan lama yang bisa saling menyapa lagi menjalin tali silaturahmi berkat jejaringan sosial rekaan Mark Zuckerberg yang bernama facebook ,misalnya. beberapa bisnis berjalan mulus dan bisa berkembang dengan pesat berkat distribusi dan jaringan lewat internet. dan juga banyak orang yang berubah menjadi religius berkat adanya siraman rohani dari berbagai situs dakwah yang bermunculan di dunia maya. di balik manfaat kecanggihan internet itu tidak sedikit pula mudharat yang bakal menimpa penggunanya. jika facebook dan produk internet lainya telah membuat kita melalaikan dan menurunkan produktivitas kita sebagai seorang muslim, itu tandanya kita harus mulai waspada. islam dan kesempurnaanya menawarkan konsep "manusia produktif" kepada setiap orang sekaligus mengantarkan mereka menembus nilai-nilai ilahiyyah yang sering tertutup oleh takbir jahiliyyah. sekurang-kurangnya ada empat prinsip yang diutarakan sebagai konsep islam dalam membina muslim produktif, duniawi dan ukhrawi.


Prinsip Menepis Mudharat yang Menjepit
1. mengubah paradigma(cara pandang) hidup dan ibadah.
    dalam islam, hidup bukanlah menuju kematian, akan tetapi menuju kehidupan yang abadi. hidup merupakan ladang yang akan ditunai hasilnya di kehidupan abadi nanti. sehingga hidup ini merupakan durasi penyeleksian manusia dari amalan-amalanya, dari produkvititasnya di pentas dunia. mana di antara mereka yang tingkat produktivitasnya tinggi dan mana yang tidak ALLAH swt berfirman, "dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-KU" (QS. 51:56).
2. memelihara kunci produktivitas, yaitu hati.
    Rasullah saw bersabda "ingatlah dalam diri manusia ada segumpal daging, apabila daging itu baik maka akan baik pula seluruh jasadnya. dan apabila daging itu rusak maka akan rusaklah seluruh jasadnya, daging itu tidak lain adalah hati." (HR Bukhari Muslim).
hati merupakan ruh bagi semua potensi yang kita miliki. jika hati kita bersih maka pikiran dan tenaga kita tidak akan tercurah serta tersalurkan hanya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. hati yang terpelihara dan terlindungi akan memancarkan energi yang mendorong manusia agar beramal lebih banyak dan lebih berkualitas lagi. produktivitasnya akan terjaga bahkan akan terus bertambah sedikit demi sedikit. dan tidak hanya itu, produktivitasnya pun akan mempunyai nilai yang abadi.
3. menjadi jiwa yang dinamis
    bergerak dari sekarang. Umar Bin Khatap ra pernah berkata, "jika engkau dipagi hari maka janganlah menunggu nanti sore, dan jika engkau di sore hari maka janganlah menunggu waktu besok."  prinsip bergerak dari sekarang ini menunjukan suatu etos kerja yang tinggi dan semangat yang menggebu-gebu. seorang muslim sangatlah tidak pantas jika menunda-nunda suatu amal, karena waktu bagi pandangan islam adalah sangat mahal (oleh karena itu dalam al-qur'an ALLAH swt banyak bersumpah dengan waktu), Asy-Syahid Hasan Al-Banna mengatakan bahwa " waktu adalah kehidupan".
4.kontinuitas dalam beramal
   dalam islam, masa produktif ialah sepanjang hayat, selama ia masih menghirup udara kehidupan, maka ia dituntut untuk terus beramal dan menjaga produktivitasnya, walaupun amalan tersebut dilakukan secara sedikit demi sedikit. dengan prinsip kontinuitas ini, maka islam dapat menjaga kestabilan produktivitas seorang muslim. islam tidak mengajarkan seseorang beramal "besar" kemudian surut dan padam kembali. dorongan kontinyu dalam beramal dengan bentuk yang paling disukai oleh ALLAH, merupakan dorongan terbesar bagi setiap muslim untuk senantiasa terus produktiv dan menjaga produktivitasnya.  jika kita mampu mempratikan empat prinsip itu insya-ALLAH akan lahir sosok-sosok manusia 'amali'. manusia yang senantiasa menghiasi waktunya dengan produktivitas tinggi akan menjauhi hal-hal yang akan mengantarkan kepada sesuatu yang sia-sia tidak berguna. apalagi menyibukan waktunya untuk chatting sampai melupakan sholat. sosok muslim yang beruntung telah digambarkan oleh ALLAH dalam surat Al Mukminun ayat 1-11 yang salah satunya adalah orang-orang yang mampu meninggalkan perbuatanya yang sia-sia.
mari kita jadikan facebook dan media internet lainya sebagai sarana untuk menyebarkan fikrah islamiyah yang bersih, mencari ilmu yang bermanfaat dan menjalin silaturahmi. satu saja orang bisa tersentuh cahaya ALLAH melalui tangan kita tentu akan melapangkan jalan kita menuju surga dan amatlah merugi jika sarana itu justru menghantarkan kita kepada kehinaan di neraka jahanam. naudzubillah....
mari hiasilah hari-hari kita dengan sikap produktif, kreatif, inovatif. semoga kita semua menjadi manusia yang beruntung. aamiiien.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar