Jumat, 11 Januari 2013

Berkah yang Berpotensi

 Ngalap berkah atau tabarruk kata itu mungkin tidak asing lagi didengar khususnya bagi orang jawa, dan tentu juga bagi kita bangsa indonesia pada umumnya. sebab kalau dilihat dari segi sejarah, kerangka budaya bangsa indonesia yang bersuku-suku memang dilatarbelakangi prinsip animisme dan dinamisme. setelah agama islam masuk keindonesia, tradisi ini semakin marak karena dalam islam memang terdapat syariat tabarruk(ngalap berkah). tetapi dalam hal ini terdapat masalah, banyak kaum muslimin yang tidak memahami manakah tabarruk yang sesuai syariat dan manakah tabarruk yang tidak sesuai dengan syariat. akibatnya banyak kaum muslimin yang berbondong-bondong ke tempat keramat atau orang yang disangka punya berkah misalnya saja makam para wali, gua, pemandian, pohon, sendang(telaga) dan banyak lagi tempat lainya. keadaan seperti itu diperburuk dengan adanya orang yang dipandang sebagai tetua atau kyai(ulama)  kemudian malah menganjurkan hal yang demikian. padahal kalau dilihat dari sisi lain seringkali amalan-amalan seperti itu dapat dilihat dengan wajah lain yang berarti kesyirikan. devinisi berkah adalah tumbuh dan bertambah, ini berarti berkah adalah kebaikan yang bersumber dari Allah dan harus ditetapkan terhadap sesuatu dengan semestinya. sehingga apa yang diperoleh dimiliki akan selalu berkembang dan bertambah manfaatnya dalam kebaikan. kalau sesuatu yang kita miliki membawa pengaruh yang negative, maka yang disebut dengan keberkahan itu tidaklah ada. secara umum keberkahan yang diberikan Allah bisa dibagi dalam tiga bentuk, diantaranya adalah sebagai berikut..
1. berkah dalam keturunan
yakni dengan lahirnya generasi yang shaleh, generasi yang saleh adalah generasi yang kuat imanya, luas ilmunya, dan banyak amal salehnya. ini merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan, apalagi bila terwujudnya generasi yang berkualitas memang menjadi dambaan setiap manusia. kelangsungan agama islam dan umatnya tergantung dalam faktor ini yaitu dengan topangan generasi yang saleh. generasi yang seperti ini juga memiliki jasmani yang kuat, memiliki kemandirian termasuk dalam soal harta dan bisa menjalani kelangsungan hidup dengan sebaik-baiknya. keberkahan semacam ini contohnya telah berlaku pada Nabi Ibrahim as dan anak keturunanya.
2. keberkahan dalam soal makanan yakni makanan yang halal dan thayyib
hal ini karena para ulama ahli tafsir, menjelaskan bahwa keberkahan dari langit dan bumi sebagaimaana yang disebutkan dalam al-qur'an adalah rejeki yang yang dimana diantaranya adalah termasuk makanan. yang dimaksud makanan yang halal adalah disamping makanan itu halal jenisnya juga harus halal cara mendapatkanya, sehingga bagi mereka orang-orang yang diberkahi Allah dia titak akan menghalalkan berbagai cara dalam memperoleh rejeki(nafkah). disamping itu makanan yang thayyib yakni makanan yang sehat dan bergizi sehingga makanan yang thayyib itu tidak hanya akan memberikan rasa kenyang, tapi juga bisa menghasilkan tenaga yang kuat. dengan tenaga itulah kita bisa melaksanakan dan menjalankan nilai-nilai kebaikan sebagai bukti ketaqwaan kepada Allah SWT. karena itu, agar apa yang dimakan juga membawa keberkahan yang lebih banyak lagi, meskipun sudah halal dan thayyib, makanan itu harus dimakan secara wajarnya atau secukupnya. hal ini dikarenakan Allah melarang manusia untuk berlebih-lebihan dalam makan atau minum.
3. berkah dalam soal waktu yang cukup tersedia dan dimanfaatkan untuk hal kebaikan.
keberkahan ini baik dalam bentuk mencari harta, memperluas ilmu dan memperbanyak amal sholeh. karena Allah telah memberikan kepada kita yaitu waktu, baik siang ataupun malam yang masing-masing berjumlah sama dengan total 24 jam. bagi orang yang diberkahi Allah, mereka akan mampu menggunakan waktu 24 jam itu dengan semaksimal mungkin sehingga pencapaikan sesuatu yang baik itu bisa ditempuh dengan penggunaan waktu yang efisien. sudah banyak manusia yang mengalami kerugian karena tidak bisa memanfaatkan waktunya dengan tepat. sementara salah satu karakter waktu adalah tidak bisa kembali dan tidak bisa terulang kembali. karena itu bagi seorang muslim yang diberkahi Allah, waktu digunakan untuk bisa membuktikan pengabdianya kepada ALLAH, meskipun dalam cara ini bisa dilakukan setiap orang dalam bentuk dan cara yang berbeda. kehidupan yang berkah adalah kehidupan yang senantiasa berada dalam garis dan ketentuan Allah. suatu kehidupan yang mampu memberikan kekuatan kepada manusia untuk dapat memecahkan persoalan yang menimpa. keberkahan hidup juga tercermin pada perilaku manusia yang hanya mau berusaha mencari rejeki yang halal, yang akan membawa dampak pada perilaku yang terpuji dalam kehidupan sehari-hari.
namun dalam kenyataanya keberkahan inilah yang justru sangat sulit diraih oleh rakyat dan bangsa ini. misalnya saja banyak orang berlomba-lomba mencari jabatan tanpa mengindahkan apakah jalan yang di tempuh dalam mencari rejeki sudah benar ataukah salah dalam pandangan islam. yang ujungnya keberkahan itu tidaklah di dapat karena penyimpangan terhadap apa yang diajarkan islam. semoga kita bisa menyadari akan hal ini dan berusaha untuk selalu memperbaiki kekuranganya. amiiin...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar