Kamis, 20 Desember 2012

Tahukah Kamu Apa Itu Jalan yang Mendaki?

Kebahagian itu adalah bagian daratan tertinggi dalam kehidupan. sangat dibutuhkan keseriusan dan perjuangan untuk mendapatkanya. dan tahukah anda bila keseriusan seringkali mudah terkecoh oleh masa lalu atau juga bisa dikatakan keinginan yang kuat bisa juga hilang karena rasa bosan yang menyerang. dan ingatlah kebahagiaan itu pasti ada, dan bila datang saatnya kebahagiaan itu akan terasa indah. untuk mencapai kebahagiaan bukan hanya membutuhkan keseriusan dan keinginan yang kuat tapi anda juga membutuhkan apa yang di sebut dengan cinta. di sini bisa dicontohkan bila anda menjalin hubungan dengan seseorang atau lawan jenis yang dekat dengan anda. seperti melewati sebuah jalan walau belum tau bagaimana ujung jalan tersebut tapi anda harus tau pasti bahwa anda benar-benar punya niat dan punya hati untuk melewati jalan tersebut. bila dikatakan dalam sebuah hubungan antara dua manusia meskipun anda belum tau akhir dari hubungan yang anda jalani baik nantinya bahagia atau kecewa. tapi setidaknya anda harus mengetahui dulu bagaimana keseriusan dari seseorang tersebut. dalam sebuah hubungan yang terpenting adalah kejelasan. kalau suatu hubungan tidak ada suatu kejelasan di awalnya lebih baik tinggalkan saja. karena sesuatu yang tidak jelas pada awal, akan tidak mempunyai tujuan yang jelas dan anda akan hanya di buat bingung dan bisa terombang-ambing karena semua itu. yuk senyum sejenak, disini saya bukan hanya ingin membahas cinta dunia. lebih enak atau lebih bermanfaat lagi kalau kita membahas tentang cinta abadi yaitu, cinta kepada ALLAH. ya, hanya DIA  lah pemilik cinta sejati. hanya DIA lah yang mampu mengerti apa yang kita rasakan dan mampu menerima keadaan kita kapanpun, dimanapun, setiap saat dan dalam kondisi apapun.

seperti hal nya seorang pendaki akan dibutuhkan suatu alat. dan alat-alat itu akan terasa aneh dan asing ditelinga orang yang tak biasa atau bukan dalam bidang tersebut. jangankan mendengar namanya melihat bentuknya juga belum. seperti untuk mendaki gunung, para pendaki biasanya membutuhkan peralatan seperti altimeter, raincoat, matras dan masih banyak peralatan yang lain. tapi bagi mereka yang menggemarinya atau hobby di bidang ini sudah pasti tak asing lagi atau mudah untuk mendapatkan alat-alat tersebut hingga pendakian akan terasa mudah dan menyenangkan. letih memang sudah menjadi resiko tapi karena niat yang kuat, mereka akan mendapatkan kesenangan yang luar biasa. begitu pula bagi pendaki kebahagiaan, dibutuhkan alat-alat yang aneh dan sangat membosankan oleh sebagian orang seperti hal-nya kata-kata pasrah, ibadah, berbuat baik, melepaskan egosentris diri dan lain sebagainya. bagi seorang yang salik atau pencari TUHAN, aliaspendaki kebahagiaan, akan terasa mudah mendapati alat-alat tersebut, dan tentu lebih siap melakukan pendakian dengan penuh rasa suka dan cita. capek, sangat melelahkan hal itu adalah hal yang wajar atau biasa. tapi setelah kita mencapai yang disebut dengan kebahagian semua rasa itu akan terkikis atau hilang dengan sendirinya. dan bagi para maniac pendaki gunung kebahagiaan sejati semua itu tak akan merasa membosankan. sebab yang merasa bosan itu hanya mereka yang ikut-ikutan alias ibadahnya hanya ngikut orang lain, alias latah.
ketegangan yang terjadi dalam pendakian juga adalah hal yang wajar, bahkan disitulah letak bagian seni dari sebuah pendakian yang bisa memicu adrenalin. dan tetaplah waspada agar tidak terjatuh dan bisa terus melanjutkan pendakian hingga ke puncak yang tertinggi. namun berhati-hati lah jika sampai di puncak, akan terlihat pemandangan yang indah dan mempesona. dan jangan sampai anda terlena apalagi sampai tidak sadar dan ingin menghampiri keindahan itu. jika itu terjadi pasti anda akan jatuh terperosok kedalam jurang yang terjal.
Demikian bagi orang yang salik dalam perjalananya pasti akan mengalami ketegangan. baik ketegangan yang disebabkan oleh masalah ekonomi, keluarga, kedudukan, atau pasangan hidup. itu adalah hal yang biasa atau hal yang lumrah. tapi disini yang dibutuhkan adalah tetap berhati-hati dan waspada agar tidak terperosok kedalam jurang oleh bujuk rayu setan. sama saja pendaki kebahagian juga akan mengalami godaan ketika akan sampai pada tujuan, biasanya dalam posisi itu akan nampak keindahan dunia yang sangat mengggairahkan, yang dapat membuai kepada siapapun yang memandangnya. jika sampai terlena dan tak sadarkan diri, niscaya kita akan jatuh terperosok kedalam jurang penderitaan yang sangat dalam. dan tinggallah kebahagiaan yang menjadi impian tak terwujud. Na'udzubillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar