Kamis, 27 Desember 2012

Pasrah Bukan Berarti Menyerah

Aslama, secara harfiah berarti pasrah. dan sebuah kepasrahan bisa membawa kita menuju keselamatan. pasrah memiliki makna menerima hasil dengan rela atas sesuatu yang telah di kerjakan atau dari sesuatu yang telah dilakukan. orang jawa biasanya bilang "legowo". jadi berpasrah pada suatu keadaan bukan berarti diam, dan tak melakukan apa-apa. tapi melakukan sesuatu pekerjaan dengan kemampuan yang terbaik dan menerima hasilnya dengan berlapang dada. jika pasrah terhadap takdir atau ketentuan ALLAH bisa diartikan menerima segala sesuatu yang telah digariskan ALLAH. sebab ALLAH tentu punya penilaian yang tersendiri kepada setiap hamba-hamba NYA. jadi kita tak perlu berburuk sangka atas apa yang ALLAH berikan. 
dan ALLAH lebih melihat seseorang dari hati nya bukan dari paras, rupa, perbuatan dan segala pernak perniknya. bagaimanapun banyak manusia menganggap perbuatan seseorang  sebagai pamer, namun jika sebetulnya yang melakukan justru malah berniat semata-mata karena cintanya kepada ALLAH. niscaya ALLAH  akan punya penilaian yang tersendiri dan akan memberikan hasil yang baik pada cerita itu. namun sebaliknya bagaimana pun banyak manusia menganggap perbuatan seseorang itu baik dan tulus, namun jika ALLAH melihatnya sebagai perbuatan yang pamer, dan ALLAH akan menganggapnya sia-sia belaka dan tidak mempunyai penilaian. 
Man aslama wajhahu lillahi wahuwa muhsin,(siapa yang memasrahkan wajahnya kepada ALLAH,, itulah yang terbaik). ayat ini mengindikasikan akan penyerahan total atas diri manusia kepada ALLAH baik jiwanya juga raganya. berbaik sangka atas ketetapan dan peraturan ALLAH. bisa juga bermakna, melaksanakan segala perintah ALLAH dengan seluruh jiwa dan raganya. dengan kata lain menjalankan ibadah dengan sepenuh hati. dan orang yang seperti itu tidak akan merugi. ia akan mendapatkan hasil terbaik di dunia di ahirat. 

segala perbuatan yang baik, jika dilakukan karena ikhlas kepada ALLAH, maka akan bernilai ibadah. contoh, bila seseorang bekerja dengan niat mencari nafkah, sedangkan hasilnya digunakan untuk biaya pendidikan anak-anaknya yang sedang menuntut ilmu agama, agar kelak mereka bisa mengenal ALLAH dan bisa menjadi penerang hidup bagi manusia yang lain. maka pekerjaan yang dilakukan orang tersebut akan bernilai ibadah. bahkan disanalah ALLAH akan ikut campur pada hasil dari pekerjaanya, lantaran niatnya bekerja telah melibatkan ALLAH. dan tentunya ALLAH akan memberikan penilaian dan hasil yang terbaik.
akan tetapi dalam hal ini sering manusia salah paham, banyak diantara mereka yang merasa melakukan suatu pekerjaan niat karena ALLAH. namun justru hasilnya tidak sesuai dengan harapanya, kemudian mengklaim bahwa ALLAH tidak adil atau tidak fair dalam pemberian hasil. sungguh itu adalah persepsi yang keliru. keilmuan dan pengetahuan manusia memang sangat terbatas. tidak bisa mengetahui maksud dan tujuan dari sesuatu yang diberikan oleh ALLAH. padahal sesuatu yang terbaik telah IA berikan kepada setiap hamba-NYA yang berbuat baik dan ikhlas. namun sekali lagi, karena keterbatasan ilmu manusia, ia tidak bisa menerima kebaikan dari ALLAH tersebut. memang kadang kala kehendak ALLAH sering bertentangan dengan kehendak yang di inginkan manusia, untuk itu lah dibutuhkan yang di sebut dengan pasrah kepada ALLAH. salam hangat.
                                                                                                                               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar