Rabu, 19 Juni 2013

Mawas Diri dengan Memperbanyak Mengingat Allah



Merasa  diawasi oleh Allah akan menjauhkan diri kita dari tindak kejahatan dan kemaksiatan. tidak hanya itu, kita akan merasa tenang, damai, semua urusan dimudahkan dan dada kita akan dilapangkan apabila kita selalu bersama Allah. Ar-Roqib adalah salah satu nama Allah dalam Asmaul Husna. kata Ar-Roqib mempunyai arti Maha memperhatikan atau mengawasi dengan tujuan memelihara sesuatu yang diawasi-Nya itu. kepengawasan Allah tidak mempunyai tujuan untuk mencari-cari kesalahan maklhuk-Nya, seperti yang dilakukan para intel misalnya. justru kepengawasan Allah dilakukan untuk membimbing, mengarahkan dan juga memelihara agar hamba-Nya tidak terjerumus dalam hal kemaksiatan dan kesesatan. bagaimanakah agar diri kita merasa selalu diawasi Allah? pertama, berdzikirlah kepada Allah. perbanyak ucapan Allah menatap ku, Allah melihat ku, Allah mengawasi ku, dan Allah mendengarkan ku.semakin kita merasa diawasi oleh Allah, semakin terpeliharalah diri kita. dengan merasa diawasi oleh Allah akan menghindarkan diri kita dari kecurangan, penyalah gunaan dan juga kesombongan.dengan mengamalkan wirid Ya-Roqib, maka Allah akan mengawasi dan melindungi kita.dengan begitu kita akan terhindar dari kesepian, bahkan diri kita akan selalu merasa bahagia, selalu dalam kemudahan dan kelapangan apabila kita selalu bersama dengan Allah. kedua, mulailah mengawasi diri kita. lalu apakah yang harus kita awasi. yang harus kita awasi adalah:
1. suasana hati. setiap amal tergantung pada niat, dan niat itu letaknya didalam hati. sehebat apapun amal kalau niatnya tidak lurus maka tidak akan berarti. oleh sebab itu, niatkanlah kita bekerja untuk mencari ridho Allah. sebab menurut Imam Ali, orang yang bekerja untuk perut maka derajatnya tidak jauh berbeda dengan apa yang keluar dari perutnya tersebut. niatkanlah melayani isteri atau suami untuk ibadah, jangan sekedar ingin menyenangkan hatinya saja. segalanya harus iklhas dan karena Allah.
2. awasi indera kita. jagalah lisan kita siapapun yang pandai menjaga lisannya pasti akan selamat di dunia dan juga di akhirat. ucapan itu harus benar, bermanfaat, tidak menyakiti, tenang, sopan, fasih, apik, lembut dan secukupnya. janganlah melakukan tindakan yang merusak suasana. janganlah mengobrol tentang hal yang membuat suasana menjadi tidak nyaman. awasi pula setiap lirikan mata, sebab mata akan selalu mempengaruhi suasana hati. jika mata tidak terkendali, maka hati akan merasa terganggu. awasi pendengaran kita, berjuanglah agar telinga kita tidak dimasuki kata-kata kotor, ghibah, musik-musik setani dan juga hal-hal yang mengandung unsur sejenisnya. sebagaimana mata pendengaran yang tidak terjaga berpotensi mengotori hati dan bisa merampas kebahagiaan.
3. awasi perut dan juga anggota badan lainya. berhati-hatilah jangan sampai kita menggunakan atau memakan barang yang dilarang oleh agama. kalau membeli makanan pastikan kehalalanya dan hindari pula mengkonsumsi hal-hal yang bersifat mubadzir. (sumber:suara)



1 komentar:

  1. Dengan mengingat Allah, hati kita bakal tenang, adem, ayem, kalem
    http://www.quantumfiqih.com/2014/06/mensyukuri-nikmat-karunia-hidayah.html

    BalasHapus