
1. suasana hati. setiap amal tergantung pada niat, dan niat itu letaknya didalam hati. sehebat apapun amal kalau niatnya tidak lurus maka tidak akan berarti. oleh sebab itu, niatkanlah kita bekerja untuk mencari ridho Allah. sebab menurut Imam Ali, orang yang bekerja untuk perut maka derajatnya tidak jauh berbeda dengan apa yang keluar dari perutnya tersebut. niatkanlah melayani isteri atau suami untuk ibadah, jangan sekedar ingin menyenangkan hatinya saja. segalanya harus iklhas dan karena Allah.
2. awasi indera kita. jagalah lisan kita siapapun yang pandai menjaga lisannya pasti akan selamat di dunia dan juga di akhirat. ucapan itu harus benar, bermanfaat, tidak menyakiti, tenang, sopan, fasih, apik, lembut dan secukupnya. janganlah melakukan tindakan yang merusak suasana. janganlah mengobrol tentang hal yang membuat suasana menjadi tidak nyaman. awasi pula setiap lirikan mata, sebab mata akan selalu mempengaruhi suasana hati. jika mata tidak terkendali, maka hati akan merasa terganggu. awasi pendengaran kita, berjuanglah agar telinga kita tidak dimasuki kata-kata kotor, ghibah, musik-musik setani dan juga hal-hal yang mengandung unsur sejenisnya. sebagaimana mata pendengaran yang tidak terjaga berpotensi mengotori hati dan bisa merampas kebahagiaan.
3. awasi perut dan juga anggota badan lainya. berhati-hatilah jangan sampai kita menggunakan atau memakan barang yang dilarang oleh agama. kalau membeli makanan pastikan kehalalanya dan hindari pula mengkonsumsi hal-hal yang bersifat mubadzir. (sumber:suara)